Jayapura (17/08/2023) Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, Dinas Kesehatan Kota Jayapura meluncurkan program pemberian obat pencegahan massal (POPM) penyakit kaki gajah (filariasis).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari, menghimbau warga setempat mengonsumsi obat filariasis untuk mencegah penyakit kaki gajah.
"Obat filariasis diberikan sebagai pencegahan dan pengobatan penyakit kaki gajah. Obat itu diminum sekali dalam setahun dan intensif selama lima tahun," ujarnya usai upacara HUT RI ke-78 di Lapangan Trikora, Abepura, Kota Jayapura. (Kamis (17/08/2023)
Menurut Sri, Kota Jayapura gagal dalam eliminasi Filariasis pada 2019 sehingga akan dilakukan survei ulang pada 2023 dan 2024 dengan demikian diharapkan kegagalan sebelumnya tidak terulang.
"Karena tidak semua komitmen minum obat kita gagal mengeliminasi kaki gajah di Kota Jayapura. Dengan adanya 15 kasus di Koya Tengah dari 310 yang diperiksa dan ada satu Kelurahan Ardipura, Distrik Jayapura Selatan dari beberapa sample yang diperiksa," ucapnya.
Dirinya berharap pada tahun 2030 nanti Kota Jayapura bebas kaki gajah.
Obat filariasis, menurut Sri, dibagikan kepada masyarakat berfungsi untuk membunuh segala jenis cacing dari dalam tubuh. Obat tersebut yakni Ivermectin, Diethylcarbamazine (DEC) dan Albendazole.
"Untuk pencegahan anak berusia 2-5 tahun akan mendapatkan dua jenis obat dan untuk 5 tahun keatas mendapatkan tiga jenis obat. Efek samping obat kaki gajah itu paling sedikit kalau cacingnya banyak akan mengantuk, ada beberapa kasus sakit kepala bisa dengan istirahat saja," ucap Sri.
Ia berharap kepada masyarakat Kota Jayapura untuk minum obat filariasis mencegah supaya bebas kaki gajah.
Sumber: Parapara TV
Penulis: Arie Bagus Poernomo