Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jayapura, Papua, Robby Kepas Awi, mengatakan penanganan kasus stunting menjadi tanggung jawab semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat dan seluruh komponen harus bisa bekerja sama agar kasus stunting bisa tuntas.
"Stunting merupakan tanggung jawab kami sehingga semua harus berpartisipasi aktif, karena masa depan anak bangsa harus cerdas dan sehat serta memiliki gizi yang cukup", katanya di Jayapura, Minggu.
Selain Dinas Kesehatan, kata dia, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis seperti Dinas Perikanan dan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR) serta Dinas Pertanian Kota Jayapura, harus terus melakukan intervensi dalam penanganan stunting.
"Misalnya Dinas Perikanan bisa menyediakan ikan yang cukup dan Dinas PUPR bisa membangun jamban yang baik di kampung dan juga penyediaan air bersih," ujarnya.
Pihaknya terus berupaya agar kasus stunting di Kota Jayapura secara bertahap bisa teratasi sehingga target nasional pada 2024 angka stunting di angka 14 persen dapat tercapai.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr. Ni Nyoman Sri Antari mengatakan pihaknya berharap melalui kegiatan jambore kader posyandu yang dilaksanakan pada 18-19 Agustus 2023 dapat menambah pengetahuan bagi para kader, terutama pemberian makanan yang bergizi bagi anak.
"Sehingga dapat mencegah stunting dan gizi buruk sehingga anak bisa tumbuh sehat dan cerdas," katanya.
Menurut Sri, Kelurahan Ardipura, Distrik Jayapura Selatan, merupakan wilayah dengan angka stunting yang tertinggi mencapai 221 anak.
Pihaknya mencatat ada sekitar lima ribu anak di Kota Jayapura yang mengalami stunting atau sebesar 20,6 persen dari total jumlah anak di daerah itu sebanyak 25 ribu balita.
"Sehingga dalam pelaksanaan jambore kader posyandu kami menekankan agar para kader bisa lebih memahami pemberian makanan bergizi dan juga cara mengukur anak", ujarnya.
Sumber: Antara Papua
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Muhsidin